Home Start Back Next End
  
3.  Uniqueness  (keunikan)  Asosiasi  keunikan  merek  tercipta  dari  asosiasi 
kekuatan  dan  kesukaan  yang  membuat  suatu  merek  menjadi  lain 
daripada  yang  lain.  Dengan  adanya  asosiasi  unik  dari  suatu  merek, 
akan  tercipta  keuntungan  kompetitif  dan  alasan-alasan  mengapa 
konsumen  sebaiknya  membeli  merek  tersebut.  Asosiasi  unik 
dirancang  agar  konsumen  “tidak  ada  alasan  untuk  tidak”  memilih 
merek tersebut. 
Berdasarkan  definisi  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  asosiasi  merek 
merupakan   segala  hal  atau  kesan  yang  ada  di  benak  seseorang  yang  berkaitan 
dengan  ingatann ya  men genai  suatu  merek.  Kesan-kesan   yang  terkait  merek 
akan  semakin  meningkat  dengan  semakin  banyaknya  pengalaman  konsumen 
dalam  mengonsumsi  atau  menggunakan  suatu  merek  atau  dengan  seringnya 
penampakkan  merek tersebut dalam strategi  komunikasinya,  ditambah  lagi  jika 
kaitan  tersebut  didukung  oleh   suatu  jaringan  dari  kaitan-kaitan  lain.  Sebuah 
merek  adalah  seperangkat  asosiasi,  biasanya  ter angkai  dalam  berb agai  bentuk 
yan g b ermakn a. 
Persepsi kualitas  (perceived  quality)  suatu  merek dapat  dipahami  melalui 
penguku ran dimensi yang terkait dengan k arakteristik. Dimensi tersebut adalah : 
1.  Kinerja,  melibatkan  karakteristik  operasional  utama  seperti 
kenyamanan mengunakan produk.  
2.  Pelayanan,  mencerminkan  kemampuan  memberikan  pelayanan  pada 
produk tersebut.  
3.  Kehandalan,  yakni  konsistensi  dari  kinerja  yang  dihasilkan  suatu 
produk  dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya.  
Aaker  dalam  Handayani,  dkk  (2010:  84),  mendefinisikan  perceived  quality 
sebagai  persepsi  konsumen  terh adap  kualitas  atau  keunggulan  suatu  produk atau  jasa 
sehubungan  d engan  tujuan  yang  diinginkann ya,  dibandingkan  dengan  alternatif-
alternatif  lain.  Aaker  mengukur  persepsi  kualitas  dengan  teknik  kuantitatif  dengan 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter