keyakinan para perantara pemasar an, seperti pengecer dan distributor.
2. Menarik minat pelanggan baru Dengan banyakn ya pelanggan suatu
merek yan g puas dan suka pada merek itu akan menimbulkan perasaan
yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Disamping itu, pelanggan yang puas umumnya akan
merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat
dengannya sehingga akan menarik pelan ggan baru.
Aset aset lain yang dimaksud adalah royalty, lisensi/merek dagang dan
hak paten. Amir (2005 :148) mengatakan bahwa tinggi rendahnya ekuitas
ditentukan oleh:
1. Sejauhmana konsumen akan mengenalnya sebagai sebuah merek
(brand awareness)
2. Sejauhmana konsumen akan loyal untuk selalu membeli merek tersebut
(brandloyalty)
3. Adanya kesesuaian mutu yang diharapkan (perceived quality)
4. Asosiasi tentang suatu hal dengan merek tertentu (strong association)
5. Konsekuensi merek, misalnya dengan mutu atau ketahanan.
6. Nilai lain seperti legalisasi yang dimiliki (hak paten/ trade mark)
Menurut Kotler dan Keller (2008,p.342), pemasar membangun ekuitas
merek dengan menciptakan struktur pengetahuan merek yang tepat dan
konsumen yan tepat. Proses ini tergantung pada semua kontrak yang berkaitan
dengan merek apakah yang diperkasai oleh pemasar atau tidak. Akan tetapi, dari
sudut pandang man ajemen pemasaran, ada tiga perangkat utama pendorong
ekuitas merek:
1. Pilihan awal atas unsur-unsur merek atau identitas membentuk
merek(misalnya,nama merek, UR L,logo, simbol, karakter,juru
bicara,slogan,lagu,kemasan dan tanda)
|