Dari teori Ferdinand De Saussure, penulis dapat memahami bahwa tanda terdiri
dari penanda dan petanda. Relasi keduanya merupakan bagian yang memiliki
keterkaitan erat d alam pemaknaan. Penanda (signifier) umumnya diartikan sebagai
bahan (fisik) berupa tanda, serta itu adalah sesuatu yang dapat dilihat,
didengar,
disentuh, mencium atau mencicipi. Sedangkan petanda adalah gambaran pemikiran
atau konsep. Oleh karena itu, petanda adalah aspek pemikiran dari bahasa.
Teori tersebut juga dijelaskan oleh Tinarbuko dalam bukunya tahun 2009, yang
membagi semiotika menjadi dua bagian (dikotomi), yaitu penanda (signifier) dan
petanda (signified). Menurut Saussure, semiotika adalah relasi antara penanda dan
petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika
signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah
sistem berdasarkan atur an atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan
untuk dapat memaknai tanda tersebut.
Menurut Saussure, tanda terdiri dari: bun yi-bunyian dan gambar, disebut
signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gamb ar, disebut
petanda (signified). Dalam berkomunikasi, seseorang men ggunakan tan da untuk
mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda
tersebut. Objek bagi Saussure disebut referent ( Dewi : 2010 ).
Penulis menggunakan teori tersebut untuk membantu makna tanda pada warna
hitam, serta mencari konsep dari warna hitam apa saja yang dapat sebagai petanda.
Namun, sebelumnya penulis akan memastikan terlebih dahulu apakah warna hitam
merupakan bagian yang penting dalam kurotomesode, den gan menggunakan teori
sintagmatik paradigmatik yang akan dijelaskan di subbab selanjutn ya.
2.1.3 Relasi Sintagmatik dan paradigmatik
Relasi sintagmatik paradigmatik merupakan salah satu teori Ferdinand de
Saussure yang dapat membantu dalam penelitian ini. Teori tersebut dijelaskan pada
bukunya pada tahun 1983, yang berjudul Course in General Linguistics dalam
Semiotics The Basics oleh Daniel Chandler (2007), dikatakan bahwa :
Saussure emphasized that meaning arises from th e differences b etween
signifiers; these differences are of two kinds: syntagmatic (concerning
positioning) and paradigmatic (concerning substitution). Saussure called the
latter associative relations (Saussure 1983, 121).
|