18
diikuti oleh karier jangka panjang yang stabil serta sepenuhn ya terlepas dari bantuan
orangtua (Olson-Madden, 2007 dalam Agustin 2012).
2.4 Pacaran
2.4.1 Definisi Pacaran
Menurut DeGenova & Rice (2005) pacaran adalah menjalankan suatu
hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas
bersama agar dap at saling mengenal satu sama lain. Menurut Bowman (1978)
pacaran adalah kegiatan bersen ang-senang antara pria dan wanita yang belum
menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yan g dapat memberikan
pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di
Amerika.
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana
seseorang bertemu den gan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang
bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang ter sebut
untuk dijadikan pasangan hidup. Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978),
pacaran adalah suatu peristiwa yan g telah dir encanakan dan meliputi berbagai
aktivitas bersama antara dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda yang
belum menikah dan berlainan jenis).
Reiss (dalam Duvall & Miller, 1985) menambahkan bahwa pacaran
adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman. Menurut
Papalia, Olds & Feldman (2004), keintiman meliputi adan ya rasa kepemilikan.
Adan ya keterbukaan untuk mengungkapkan informasi penting mengenai diri
pribadi kepada orang lain (self disclosure) menjadi elemen utama dari
keintiman.
Berdasark an pern yataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pacaran
adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti
adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adan ya keterikatan emosi
antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling
mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan
sebelum menikah.
|