gamb aran diri yang negatif, yang didasarkan pad a kesalahan diri sendiri. Ini merupakan
bentuk ekstrim dari over generalisasi. Memberi cap pada diri sendiri bukan hanya
mengalahkan dan merusak diri, tetapi juga bersifat irasional (Navid,J. S., 2005).
2.2.2 Dimensi cognitive distortion
Menurut Briere (2000) terdapat 5 dimensi cognitive distortion, yaitu ;
1. Self-criticism (SC) ialah perasaan dimana individu mengalami rendah self esteem, dan
rendah self devaluation dan cenderung mengkritik dan merendahkan diri sendiri.
2. Self-blame (SB) ialah kecenderungan individu untuk menyalahkan diri sendiri untuk
peristiwa atau kejadian yang diluar kemampuan dan kontroln ya.
3. Hoplesness (HLP) ialah perasaan ketidakmampuan untuk mengontrol aspek-aspek
penting dalam kehidupan individu tersebut.
4. Helplessness (HOP) ialah perasaan individu yang yakin bahwa masa depannya suram
dan ditakdirkan untuk gagal.
5. Preoccupitional with Danger (PWD) ialah kecenderungan untuk meliat lingkungan
adalah tempat yang bahaya bagi diri individu tersebut.
2.3 Remaja Awal
2.3.1 Pengertian Remaja
Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu usia 12 atau 13
sampai den gan 17 atau 18 tahun adalah remaja awal dan 17 atau 18 sampai dengan 21
atau 22 tahun adalah remaja akhir (Santrock, 2003).
Santrock (2003) men gartikan masa remaja (adolescence) sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 sampai 13
|