sudah menyelesaikan sekolah dasar, mereka mulai mempraktekkan b erbicara dengan
bahasa yang sopan terhadap orang yang lebih tua.
Kemudian hubungan antara senpai dan kohai juga berpengaruh pada kesantunan
bertutur. Hubungan senpai dan kohai ini dapat ditemukan dalam sekolah. Sebutan senpai
dalam lingkungan sekolah ditujukan untuk anak yang satu tahun lebih tinggi. Kemudian
hubungan senpa dan kohai ini juga dapat ditemukan diantara murid yan g ada dalam
satu grup atau aktifitas lainnya. Biasanya, senpai akan berbicara den gan bentuk yang
biasa, sedangkan kohai menggunakan bahasa yang sopan terhadap senpai.
Selain itu, dalam hubungan kerja, hubungan ini juga sering ditemukan. Mereka
yang baru masuk dalam perusahaan itu disebut dengan kohai. Namun jika pada
kenyataannya kohai merupakan orang yang lebih tua, itu akan menyulitkan senpai untuk
menentukan cara berbicara. Pada kasus ini kedua faktor, baik faktor usia maupun
hubungan sosial harus diperhitungkan.
3. Social relation
Faktor ketiga ialah hubungan sosial. Hubungan sosial yang dimaksudkan ialah
hubungan antara atasan dan bawah an, pembeli dan penjual, guru dan murid. Ini juga
dapat disebut dengan hubungan profesional. Pada beberapa kasus, ada juga atasan dan
bawahan yang menggunakan bahasa formal. Namun untuk perusahan-p erusahaan besar,
biasanya bawahan menggunakan bahasa sopan terhadap atasann ya.
Dalam kasus pembeli dan penjual, biasanya penjual menggun akan bahasa sopan
terhadap pembeli. Namun ada beb erapa faktor yang men yebabkan penjual menggunakan
bahasa formal, sep erti ketika membicarakan harga. Jika yang dijual adalah mobil,
perhiasan, dan baju mahal, maka yang digunakan adalah bahasa sopan. Namun jika
penjual ikan, sayu r, dan lain-lain, biasan ya penjual menggunakan bahasa yang cukup
kasar. Selain itu, keakraban juga mempengaruhi penggunaan bahasa sopan. Misalnya
beberapa pembeli yang sudah biasa beli di sebuah toko.
4. Social Status
Status sosial sangat mempengaruhi cara berbicara seseorang. Khususnya sebelum
perang, masih ban yak kaum bangsawan, pangeran, kaisar beserta keluarganya yang
menggunakan cara bebicara sopan yang berbeda. Pada bidan g-bidang khusus seperti
|