18
adalah to listen, atau dalam bentuk gerund-nya masing-masing menjadi hearing dan
listening. Dapat dilihat bahwa men yimak lebih tinggi tingkatann ya dibandingkan
mendengar.
Toukai Daigaku Ryuugakusei Kyouiku Sentaa (2005 : 175) mendefinisikan
choukai sebagai berikut.
(2005 : 175) :
Kata menyimak bila diartikan secara harafiah berarti mendengar
dan memahami. Namun arti dalam perspektif lain yang sering diabaikan
adalah mendengar untuk mempelajari kemampuan berbahasa dan
kemampuan menyerap informasi dari bahasa lisan yang menjadi dasar dari
kegiatan berbahasa.
Sedangkan Tarigan (2008 : 28) mendefinisikan keterampilan menyimak
sebagai suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpr etasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Berdasarkan
definisi tersebut dapat dipahami bahwa menyimak adalah proses mendengarkan dan
memahami makna yan g terkandun g dalam ujaran atau bahasa lisan.
Terdapat beberapa keterampilan yan g dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan menyimak yang efektif. Keterampilan-keterampilan tersebut menurut
Sudjianto (2010 : 120) adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan mengidentifikasi bunyi suar a.
2. Kemampuan mengidentifikasi komponen-komponen kebahasaan seperti
kata dan sebagain ya.
3. Kemampuan memahami maknan ya dengan cara menghubungkan bunyi
yang didengar den gan kata-kata yang sudah diketahui. Terutama
kemampuan memperkirakan arti kata yang belum diketahui dari konteks
sebelum dan sesudahn ya.
4. Kemampuan memahami arti secara gramatikal.
|