15
adalah proses untuk membantu dan menjadikan seseorang paham dalam mempelajari
bahasa yang bukan merupakan bahasa sendiri. Dalam proses pembelajaran bahasa,
tentun ya dibutuhkan strategi atau metode tertentu demi mewujudkan proses
pembelajaran yang lebih efektif. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis
tentang penggunaan metode dictogloss dalam pembelajaran menyimak (choukai),
oleh karena itu selanjutnya penulis akan membahas mengenai metode Dictogloss.
Dictogloss terdiri dari dua kata, yaitu dicto yang berarti dikte, dan gloss yang
berarti tafsir. Secara garis besar, dictogloss merupakan gabungan antara teknik dikte
dan pentafsiran (pemahaman). Metode dictogloss agak mirip dengan teknik dikte
tradisional karena terdapat proses dikte di dalamnya, namun cukup b erbeda dalam
hal prosedur dan tujuan pembelajarannya.
Metode Dictogloss diper kenalkan pertama kali pada tahun 1990 oleh Ruth
Wajnr yb sebagai metode pembelajaran untuk memahami grammar atau tata bahasa.
Dictogloss telah sering d igunakan dalam p embelajaran menyimak dan ternyata dapat
membantu pembelajar d alam menin gkatkan motivasi belajar bah asa, meningkatkan
kemampuan gramatikal serta meningkatkan keaktifan pembelajar di dalam kelas.
Wajnr yb (1990 : 7) menjabarkan bahwa terdapat empat tahap dalam metode
dictogloss, antara lain:
1. Preparation (Persiapan)
Pada tahap persiapan, pengajar harus melakukan beber apa hal
sebagai berikut :
a. Mengajukan pertanyaan-pertan yaan yang berhubungan dengan topik
rekaman sebagai warm-up pada awal p elajaran. Pertanyaan-
pertanyaan ini bertujuan untuk mempersiapkan pembelajar terhadap
rekaman yang akan didengarnya.
b. Membahas kosa kata baru dan sulit yang muncul di dalam rekaman.
c. Meyakinkan pembelajar bahwa mereka tahu apa yang harus dilakukan
pada setiap tahap metode dictogloss.
d. Membagi pembelajar ke dalam kelompok sebelum tahap dikte dimulai
|