17
kembali keberadaan kulturalnya guna meningkatkan kembali peran dan potensi
kawasan untuk dikembangkan sesuai faktor kesejarahan yan g pernah ada dan
penataan kembali kawasan untuk mengemb angkan sektor ekonomi guna
peningkatan taraf hidup masyarak at. (Dinas Kimpraswil Bagian Proyek
Peningkatan Kualitas Lingkungan, 2003)
Berdasarkan definisi definisi revitalisasi diatas, maka dalam proyek
perancangan hotel butik ini menerapkan teori nomor 5, yaitu upaya untuk
menghidupkan k embali makna kultural dan legenda yang pernah hidup pada
jamannya, yang saat ini berangsur -angsur telah hilang / tidak dikenal kembali
keberadaan kulturalnya guna meningkatkan kembali peran dan potensi kawasan
untuk dikembangkan sesuai faktor kesejarahan yang pernah ada dan penataan
kembali kawasan untuk mengembangkan sektor ekonomi guna peningkatan taraf
hidup masyarakat. (Dinas Kimpraswil Bagian Proyek Peningkatan Kualitas
Lingkungan, 2003).
Sesuai dengan tujuan dari pen elitian ini, yaitu membangun su atu hotel butik
dengan langgam Neo Klasik, yang menurut perjalanan sejara
Kota Tua, langgam
tersebut mencerminkan masa kejayaan Batavia pada tahun 187
(akan dibahas pada
sejarah Kota Tua), sehingga tujuan penelitian disini ingi
menghadirkan kembali
langgam dimana saat Batavia sedang berjaya, pada banguna
hotel butik ini. Dan
dengan pemban gun an hotel butik ini, diharapkan dap
meningkatkan sektor
ekonomi Kota Tua, d engan menarik wisatawan asing da
lokal untuk menikmati
fasilitas yang ada di hotel butik tersebut.
2.2.2. Lingkup revitalisasi
Lingkup revitalisasi menurut Dinas Kimpraswil Bagian Proyek Peningkatan
Kualitas Lingkungan, 2003, dibagi menjadi 3 satuan, yaitu :
1. Satuan areal
Satuan areal lingkup revitalisasi, dimaksudkan areal obyek Revitalisai masih
menjadi bagian dari wilayah kota / sub kota yang dipandang mempun yai ciri-ciri
atau nilai khas kota bersangkutan atau daerah dimana kota itu berada,
dan
diharapkan makna kultural, legenda atau sejarah yang pernah hidup di sekitar
lokasi setempat tidak hanya dikenal di lokasi setempat saja, tetapi juga dikenal di
beberapa wilayah disekitarnya.
2. Satuan visual atau lansekap
|