Home Start Back Next End
  
29 
melenceng  dari  tugas  yang  ada).  Keterbatasan  lainnya  adalah  jika  seorang 
manajer berusaha menjadi visioner tetapi malah membebani.
2.  Pembimbing  (seni  memimpin  perorangan)  adalah  gaya  kepemimpinan  yang
memiliki  focus  bimbingan  pada  perkembangan  perorangan,  tetapi  pada 
umumnya,  gaya  ini  memprediksi  adanya  respon  emosi  positif  dan  hasil  yang 
lebih baik. Pemimpin melakukan perbincangan pribadi dengan para pegawainya, 
pemimpin  pembimbing  akan  membangun  ikatan  dan  kepercayaan.  Mereka 
mengkomunikasikan  minat  yang  tulus  kepada  orang-orangnya,  bukan  cuma 
memandang  mereka sebagai alat untuk menyelesaikan pekerjaan. Gaya ini akan 
menciptakan  percakapan  yang  berkelanjutan  yang  memungkinkan  pegawai 
untuk  mendengarkan  umpanbalik  kinerja  mereka  dengan  terbuka,  melihatnya 
sebagai penunjang aspirasi mereka sendiri, dan bukan  hanya untuk  kepentingan 
bos.
1.3.  Gaya afiliatif (pembangunan relasi) adalah gaya kepemimpinan yang sifatnya
saling  berbagi  emosi  secara  terbuka,  pemimpin  menghargai  orang-orang  dan 
perasaannya – tidak terlalu  menekankan pencapaian  hasil  dan tujuan, dan  lebih 
menekankan kebutuhan emosi pegawai. Mereka berusaha untuk membuat orang-
orang senang, menciptakan harmoni-- untuk membangun resonansi tim. Gaya ini 
kurang  efektif  sebagai  pembangkit  motivasi  langsung  terhadap  kinerja  namun 
memiliki dampak  positif yang luar biasa pada iklim emosi kelompok. Gaya  ini 
perlu  diterapkan  ketika  pemimpin  berusaha  meningkatkan  harmoni  tim, 
meningkatkan moral, memperbaiki komunikasi,  atau memperbaiki  kepercayaan 
yang pernah putus di dalam organisasi.
4.  Gaya demokratis (mari kita membicarakannya) adalah gaya kepemimpinan yang
dibangun  berdasarkan  tritunggal  kemampuan  kecerdasan  ekonomi:  kerja 
kelompok  dan  kolaborasi,  pengelolaan  konflik,  dan  pengaruh.  Komunikator 
terbaik  adalah  pendengar  yang  baik  –
mendengarkan  adalah  kekuatan  kunci 
pemimpin  demokratis.  Pemimpin  menciptakan  perasaan  bahwa  mereka 
sungguh-sungguh  ingin  mendengarkan  pikiran  dan  kepedulian  pegawai,  dan 
mereka  besedia mendengarkan.  Mereka juga kolaborator sejati, bekerja sebagai 
anggota kelompok dan bukan pemimpin yang berposisi di atas. Dan mereka tahu 
cara  meredakan  konflik  dan  menciptkan  harmoni  –  misalnya  memperbaiki 
keretakan dalam kelompok.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter