10
2. Komunikasi informal
Komunikasi informal terjadi di antara karyawa n dalam suatu organisasi yang
dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan
fungsi jaba tan mereka. Biasanya komunika si informal dilakukan melalui tatap
muka langsung dan pembicaraan lewat telepon. Komunikasi informal terjadi
sebagai perwujuda n da ri keinginan manusia untuk bergaul (sosialisasi) dan
keinginan untuk menyampaikan informasi yang dipunyainya dan dianggap
tida k dipunyai oleh rekan sekerjanya. Dengan mempelajari komunikasi
informal da pat dilakukan penyesuaian-penyesuaia n dalam organisasi formal
guna mendukung komunikasi dan pencapaian tujuan organisasi. Fungsi utama
dari komunikasi informal adalah meme liha ra hubungan social seperti
persahaba tan dan kelompok informal dan pe nyebaran informasi ya ng bersifat
pribadi, gosip, dandesa s- desus. Di samping itu, komunikasi informal dapat
bersifat hubungan penugasan atau kedinasan. (Masmuh, 2010:15-19)
2.2.3 Hambatan dalam Komunikasi Organisasi
Di dalam buku yang berjudul Komunikasi Bisnis, terdapat penjelasa n
mengenai hambatan komunikasi dalam organisa si. Hambatan-hambatan tersebut
anta ra lain sebaga i berikut: (Dewi, 2007:17)
1. Kelebihan beban informasi dan pe san yang bersaing
Perkembangan teknologi telah menyebabka n jumlah pe san dalam suatu
organisasi meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Hal itu bisa
berakibat pada adanya pesa n yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tida k
penting, atau pemberian respon yang tidak akurat.
2. Penyaringan yang tidak tepat
Ke tika mene ruskan suatu pesan kepada orang la in di dalam organisasi, biasanya
terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan.
Bisa jadi suatu pe san penting tidak sampai sebagia n atau bahkan seluruhnya
ka rena telah dipotong ata u dibuang.
|