![]() 14
2.3 Penelitian Terdahulu mengenai Curah Hujan Rerata Derah
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil
berbagai penelitian sebelumnya merup akan hal yang sangat perlu dan dapat
dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti
perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yan g relevan dengan
permasalah an yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, hasil
penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah luas daerah pengaliran Bendung
Katulampa.
Penelitian yan g dilakukan oleh Komeji (2012), dengan judul Penentuan
Batas Ambang Curah Hujan Penyebab Banjir (Studi Kasus DAS Ciliwung Hulu)
memaparkan bahwa berdasarkan data pada tahun 2004yang diperoleh di PSDA dapat
diketahui luas DAS di Bendung Katulampa ad alah 150,3 km2.
Penelitian diatas juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gunawan
(2008), dengan judul Analisis dan Perhitungan Debit Sungai Ciliwung di Bendung
Katulampa menggunakan data pada tahun 2005 yang diperoleh dari
BAKOSURTANAL. Adapun hasil yang diperoleh adalah dengan menggunakan
Metode Thiessen, diperoleh luas wilayah yang dipengaruhi oleh masing-masing
stasiun hujan tersebut yakni :
-
Stasiun hujan Katulampa = 5,4 km2
-
Stasiun hujan Gadog = 54,86 km2
-
Stasiun hujan Gunung Mas = 90,04 km2
Luas total daer ah pengaliran = 150,3 km2
Bila dijadikan kedalam bentuk persentase, maka :
-
Stasiun hujan Katulampa = 5,4
150,3 x 100% = 3,59%
-
Stasiun hujan Gadog = 54,86
150,3 x 100% = 36,50%
-
Stasiun hujan Gunung Mas = 90,04
150,3 x 100% = 59,91%
Dari kedua penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa luas daerah
pengaliran Bendung Katulampaadalah 150,3 km2 dengan luas daerah stasiun
Katulampa; Gadog; dan Gunung Mas masin g-masing adalah 5,4 km2; 54,86 km2;dan
90,04 km2.
|