15
2.4 Limpasan
Limpasan permukaan (surface runoff) yang merupakan air hujan yang
rnengalir dalam bentuk lapisan tipis di atas permukaan lahan akan rnasuk ke parit-
parit dan selokan-selokan yang kemudian bergabung menjadi anak sungai dan
akhirnya menjadi aliran sungai. Di daerah pegunungan (bagian hulu DAS) limpasan
permukaan dapat masuk ke sungai dengan cepat, yang dapat rnenyebabkan debit
sungai meningkat. Apabila debit sungai lebih besar dari kap asitas sungai untuk
mengalirkan debit maka akan terjadi luapan pada tebing sungai sehingga terjadi
banjir. Di DAS bagian hulu di mana kemiringan lahan dan kemiringan sungai besar,
atau di suatu DAS kecil kenaikan debit banjir dapat terjadi dengan cepat, sementara
pada sungai-sungai besar kenaikan debit terjadi lebih lambat untuk mencapai debit
puncak.
Banjir yan g terjadi setiap tahun di banyak sun gai di Indonesia men yebabkan
kerugian yan g sangat besar, baik berup a korban jiwa maupun rnateril. Beberapa
variabel yang ditinjau dalam analisis banjir adalah volume banjir, debit puncak,
tinggi genangan, lama genangan dan kecepatan aliran.
2.4.1 Intensitas Curah Hujan
Perhitungan debit banjir menggunakan metode rasional memerlukan data
curah hujan. Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada
kurun waktu dimana air tersebut terkonsentrasi. Intensitas curah hujan dinotasikan
dengan huruf I dengan satuan mm/jam ( Loebis, 1992).
Intensitas hujan yang tinggi pad a umumnya berlangsung den gan durasi
pendek dan meliputi daerah yang tidak begitu luas. Hujan yang meliputi daerah yan g
luas, jarang sekali dengan intensitas yang tinggi tetapi dapat berlangsung dengan
durasi yan g cukup panjang. Kombinasi dari intensitasi hujan yang tinggi dengan
durasi yan g panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar
volume air bagaikan ditumpahkan dari langit (Sudjarwadi, 1987).
Besarnya intensitas curah hujan tidak sama di semua tempat. Hal ini
dipengaruhi oleh topografi, durasi, dan frekuensi di tempat atau lokasi yang
bersangkutan. Ketiga hal ini dijadikan pertimbangan dalam membuat lengkung IDF
(Intensity Duration - Frequency). Lengkung IDF ini digunakan dalam metode
rasional untuk men entukan intensitas curah hujan r ata-r ata d ari waktu konsentrasi
yang dipilih.
|