![]() 18
Dareah berat
0,60 0,90
Taman, kuburan
0,10 0,25
Tempat bermain
0,20 0,35
Halaman kereta api
0,20 0,40
Daerah tidak dikerjakan
0,10 0,30
Atap
0,75 0,95
(Sumber: Triatmodjo, 2008)
2.4.4 Penelitian Terdahulu mengenai Koefisien Aliran
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil
berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan
sebagai data pendukung. Dalam
hal ini, hasil penelitian terdahulu yang dijadikan
acuan adalah koefisien aliran pada catchment area .
Penelitian yang dilakukan oleh Kunu (2008) yang berjudul Efek Perubahan
Penggunaan Lahan di DASCiliwung Terhad ap Aliran Permukaan. Adapun
menurutnya bahwa selama periode 21 tahun (1950-1970)dan 33 tahun (1970-
2003) di DAS Ciliwung, seiring dengan pertambahan waktu terjadi peningkatan
proporsi luas lahan hutan lebat, hutan belukar, kebun campuran, semak, padang
rumput, tegalan/ladang, kolam air tawar, tanah kosong, kawasan per mukiman,
perumahan dan industri sedangkan luas lahan lainnya mengalami penurunan.
Satu-satunya lahan yan gtidak berubah luasannya adalah taman (kebun raya Bogor).
Adapun data koefisien aliran tahunanKatulampa pada penelitian tersebut diperoleh
dari Balai Hidrologi, Litbang Sumber Daya
Air. Pada Tab el 2.2 terlampir data
koefisien aliran Katulampa pada tahun 1992-2003.
Tabel 2.2Koefisien Aliran Permukaan ( C ) CatchmentArea Katulampa
Tahun C
1992 0.5817
1993 0.6900
1994 0.3448
1995 0.5414
1996 0.2750
1997 0.2347
1998 0.2776
1999 0.4160
2000 0.2542
2001 0.6289
2002 0.5528
2003 0.2757
|