23
2.2.1.4 Teori Komunikasi
Komunikasi a dalah suatu proses penya mpaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan ata u verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan denga n menggunakan gera k-
gerik bada n, menunjukkan sikap te rtentu, misa lnya tersenyum,
menggelengkan kepala, menga ngkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi non-verbal. Ada beberapa lambang-la mbang komunikasi, yaitu
dalam bentuk/ga mbar, sua ra (bunyi/bahasa), mimik (memberikan suatu
kesan), dan gerak-gerik (gesture).
Setiap peristiwa komunikasi akan melibatkan dela pan elemen
komunikasi, yang meliputi sumber, enkoding, pesan, saluran, dekoding,
penerima, umpan ba lik, dan gangguan (Joseph Dominick. 2002:4). Pada
dasarnya, gagasan mengenai elemen komunikaasi ini adalah teori yang
melihat komunikasi berdasarkan unsur-unsur atau elemen yang
membentuknya.
1. Komunikator
Proses komunikasi dimulai atau berawal dari sumber atau
pengirim pesan yang sering disebut komunikator, dimana gagasan, ide,
a tau pikiran berasal yang kemudian aka n disampaikan ke pada pihak
lainnya, yaitu penerima pesan. Komunikator mungkin mengetahui atau
tida k mengetahui pihak yang
akan menerima pesannya, seperti
misalnya ketika berbica ra kepada teman, komunikator menge tahui
secara jelas pihak pene rima pesannya, bagaimana sifatnya atau hal-hal
yang dapat me nyinggung perasaannya, sementara penulis atau pembuat
film tidak mengetahui secara jela s pihak penerima pesannya, hanya
secara selintas mengenai jenis-jenis atau tipe orang-orang yang
dita rgetkan penulis atau pembuat film untuk menerima pe sannya.
2. Enkoding
Enkoding dapat diartikan sebagai kegiata n ya ng dilakukan
sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu
|