masyarakat tersebut. Narasi membentuk iklim komunika si dan tindakan, sekaligus
juga mempenga ruhi dunia ba tin manusia ya ng terdiri dari pe mikiran, perasaan, dan
tujuan-tujuan personal dari
tindakannya. Jika narasi memang memiliki peran yang
begitu penting di dalam kehidupan, maka penelitian atasnya juga membantu untuk
memperole h pengertian lebih tentang iklim pendidika n di suatu masyarakat, baik
pendidikan dalam bentuk keterampilan teknis maupun teoritis.
Di dalam cerita terkandung ana lisis mengena i tindakan manusia, dan latar
bela kang tindakan tersebut ya ng mema ng memiliki akar yang rumit. Se ringkali motif
atau alasan tindaka n ma nusia tidak langsung da pat terlihat. Motif terse but
diselubungi simbol, dan simbol itu se ringkali berupa cerita, atau narasi. Tujuan dari
keberadaan simbol atau narasi adalah menyembunyikan motif atau maksud asli dari
tindakan dari orang lain. Di sisi lain cerita ata u narasi se ringkali digunakan untuk
membenarkan sua tu tinda kan tertentu yang sekilas terlihat tidak dapat dibenarkan
(Webster dan Metrova, 2007).
Sumber : Hadhi, Pribadi. (2013). Analisis Struktur Narasi Labov dan Waletzky pada Kisah Korban
Pesawat Lion Air di Bali.
2.2.6 Dales Cone Experie nce
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan
komunikasi audio visual. Teknologi Pembelaja ran se mula dilihat sebagai teknologi
peralatan, yang berka itan de ngan penggunaan pe ralata n, media dan sa rana untuk
mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar de ngan alat bantu audio-
visual. Te knologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling
berkepentinga n, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan
pendekatan sistem dalam pendidikan.
Ada lah Edgar Dale dan Ja mes Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam
penge mbangan Teknologi Pembelajaran modern. Edga r Dale menge mukakan tentang
Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gamba r 1
berikut ini :
|