Leste, RRC serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang d atan g dan
pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai dan menjadi semacam hiburan
tambahan bagi para wisatawan yan g menikmati pantai Bali.
1.1.5.3. Nama Bali
Nama orang Bali umumnya diawali dengan sebutan yang
mencirikan kasta (wangsa) dan urutan kelahiran. Sebelum saya
melanjutkan, disini saya tidak ingin membahas masalah kasta yang
sering menjadi pro dan kontra di masyarakat khususnya di Bali.
Jadi, nama orang Bali menjadi panjang karena di depannya ada
embel-embel kasta atau nama keluarga (semacam marga) dan urutan
kelahiran. Menurut "sastra kanda pat sari", Nama-nama depan khas
Bali itu sejatinya tidak lebih sebagai semacam penanda urutan kelahiran
sang anak, dari pertama hingga keempat, adalah sebagai berikut:
1. Anak pertama biasanya diberi awalan Wayan diambil dari kata
wayahan yang artinya tertua / lebih tua, yang paling matang. Selain
Wayan, nama depan untuk anak pertama ju ga kerap kali digunakan
Putu atau Gede. Dua nama ini biasan ya digunakan oleh orang Bali di
belahan utara dan barat, sedangkan di Bali Timur dan Selatan
cenderung memilih nama Wayan. kata Putu artinya cucu.
Sedangkan Gede artinya besar / lebih besar. Dan untuk anak
perempuan kadang diberi tambahan kata Luh
2. "Made" diambil dari kata madya (tengah) sehingga digunakan
sebagai nama depan an ak kedua. Di beberapa daerah di Bali, anak
kedua juga k erap diberi nama depan "Nen gah" yang juga diambil
dari kata tengah. Ada juga yang menggunakan kata Kadek
merupakan serapan dari adi yang kemudian menjadi adek yang
bermakna utama, atau adik.
3. Anak ketiga biasan ya diberikan nama depan "Nyoman" atau
"Komang" yang konon diambil dari kata nyeman (lebih tawar) yang
mengambil perbandingan kepada lapisan kulit pohon pisang, di man a
ada bagian yang selapis sebelum kulit terluar yang rasanya cukup
tawar. Nyoman ini konon berasal dari serapan anom + an yang
bermakna muda. Kemudian dalam perkembangan menjadi komang
|