17
Komunikasi kelompok adalah proses komunikasi yang berlangsun g
antara tiga orang atau lebih secara tatap muka di mana anggota-anggotanya
saling berinteraksi satu sama lain. Komunikasi kelompok dengan sendirinya
melibatkan pula komunikasi antarpribadi. (Rohim, 2009:87) . Little John dalam
(Mulyana, 2007:82) menyatakan bahwa komunikasi kelompok dengan
sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan
teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
2.2.1.3 Komunikasi Informal
Informasi informal atau personal muncul dari interaksi di antara
orang-orang, informasi ini tampaknya mengalir dengan arah yang tidak dapat
diduga, dan jaringannya digolongkan sebagai selentingan (grapvine) (Pace
dan Faules 2010:199). Komunikasi informal, bagaimanapun juga, adalah
bagian penting dari aliran komunikasi organisasi, bentuk-bentuk komunikasi
ini timbul dengan berbagai maksud yang meliputi: pemuasan kebutuhan-
kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang
lain, perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yan g monoton atau
membosankan, pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang
lain, serta pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang
tidak disediakan saluran-saluran komunikasi formal.
Tipe komunikasi informal yang paling terkenal adalah grapevine
yang cenderung dianggap merusak atau merugikan, karena tidak jarang
terjadi penyebaran informasi yan g tidak tepat atau menyimpang. Di sisi lain,
komunikasi grapevine mrmpunyai peranan fungsional sebagai alat
komunikasi tambahan bagi organisasi. Komunikasi grapevine lebih cepat,
lebih akurat dan efektif dalam menyalurkan informasi. Manajer harus
men yadari bahwa komunikasi informal dan grapevine tidak dapat
dihilangkan. Bahkan sebaliknya man ajer perlu memahami dan menggunakan
grapevine sebagai pelengkap komunikasi formal (Romli, 2014:192-193).
|