15
mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi
sebenarnya.
4) Planty dan Machaver dalam (Pace dan Faules, 2010:190)
mengemukakan komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan
loyalitas ke p ada organisasi dengan memberi kesempatan kepada
pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan men yumbang gagasan serta
saran-saran mengenai operasi organisasi.
5) Planty dan Machaver dalam (Pace dan Faules, 2010:190),
mengemukakan komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk
menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari
aliran informasi ke bawah.
6) Harriman dalam (Pace dan Faules, 2010:190) mengemukakan
komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan
mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka
dan dengan organisasi tersebut.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi di
antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja
meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas
yan g sama dalam organisasi dan mempun yai atasan yang sama (Pace
dan Faules, 2010:190). Tujuan Komunikasi Horizontal diantaranya
untuk mengkoordinasikan penugasan kerja.
Para anggota saling bertemu untuk mengkoordinasikan
pembagian tugas, untuk berbagi informasi mengenai rencana dan
kegiatan. Bila gagasan dari beberapa orang menjanjikan hasil yan g
lebih baik daripada gagasan satu orang, ko munikasi horisontal
menjadi amat penting. Selain itu untuk memecahkan masalah, untuk
memperoleh pemahaman bersama.
Kemudian untuk mendamaikan, berunding dan menengahi
perbedaan dimana individu-individu sering mengembangkan pilihan
dan prioritas yang akhirn ya menimbulkan ketidaksepakatan. Maka,
komunikasi horisontal di antara para pegawai merupakan hal pokok
dalam mendamaikan perbedaan. Serta untuk menumbuhkan dukungan
|