6. Sel VII: Diversifikasi Konsentris. Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi
umumnya dilakuk an pada perusahaan yang memiliki kondisi competitive
position sangat kuat tetapi nilai daya tarik industrinya lemah.
7. Sel VIII: Diversifikasi Konglomerat. Strategi pertumbuhan melalui kegiatan
bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan
menghadapi competitive position yang tidak terlalu kuat dan nilai daya tarik
industrinya sangat rendah.
8. Sel IX: Bangkrut atau Likuiditas. Likuidutasi adalah strategi yang dilakukan
dengan menjual sebagian atau seluruh perusahaan atau produk perusahaan yang
ada dengan tujuan mendapatkan uang untuk membayar seluruh obligasi
perusahaan dan kemudian menyerahkan sisanya pada pemegang saham.
Matriks Grand Strategy
Matriks Grand Strategy merupakan alat bantu untuk merumuskan strategi
alternatif
perusahaan dengan memposisikan perusahaan di salah satu dari empat
kuadran strategi. Dengan didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi
kompetitif dan pertumbuhan (David, 2013: 219-220). Kuadran pada Matriks Grand
Strategy memiliki makna, sebagai berikut:
1. Kuadran I: Perusahaan memiliki posisi strategis yang sempurna.
2. Kuadran II: Perusahaan sedang tumbuh namun tidak mampu bersaing secara
efektif.
3. Kuadran III: Perusahaan berada pada pertumbuhan industri yang lambat dan
memiliki posisi kompetitif yang lemah.
4. Kuadran IV: Perusahaan berada pada posisi kompetitif yang kuat namun
berada di dalam industri yang pertumbuhann ya lambat.
2.1.9.3 Tahap 3, Tahap Keputusan (Decision Stage)
Tahap ini melibatkan satu teknik saja, yaitu Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM). QSPM menggunakan
informasi input dari Tahap 1 untuk secara objektif mengevaluasi strategi-strategi
alternatif yang diidentifikasi dalam Tahap 2.
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM)
Matriks QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi
mengevaluasi berbagai strategi altern atif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor
|