Model pengemban gan software yang diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun
70-an ini merupakan model klasik yang sed erhana dengan aliran sistem yang linier
keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya.
Pengemb angan dengan model ini adalah hasil adaptasi dari pengembangan perangkat
keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi pengemban gan perangkat
lunak yang
lain. Proses pengemban gan yang sangat terstruktur ini membuat potensi
kerugian akibat kesalahan pada proses sebelumnya sangat besar dan acap kali mahal
karena membengkakn ya biaya pengembangan ulang.
Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di
mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun)
melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan
pengujian. (Pressman, Roger S. 2001).
2.7.1. Tahapan Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut :
requirement, design, implementation, verification dan maintenance.
Tahap requirement atau spesifikasi kebutuhan sistem adalah analisa kebutuhan
sistem yan g dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh klien dan staf
pengembang. Dalam tahap ini klien atau pengguna menjelaskan segala kendala dan
tujuan serta mendefinisikan apa yang diinginkan dari sistem. Setelah dokumen
spesifikasi disetujui maka dokumen tersebut menjadi kontrak kerja antara klien dan
pihak pengembang.
Tahap selanjutnya adalah desain, dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan
sebuah arsitektur sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menentukan alur
peran gkat lunak hingga p ada tahap algoritma yan g detil.
Selanjutnya tahap implementasi, yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diubah
menjadi kode-kode program. Kode program yang dihasilkan masih berupa modul-
modul yang selanjutnya akan di integrasikan menjadi sistem yang lengkap untuk
meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.
|