11
2.
Keputusan strategis berbasis kelompok kemungkinan besar akan diambil dari
alternative terbaik yang tersedia. Proses manajemen strategis menghasilkan
keputusan yang lebih baik karena interaksi kelompok menghasilkan variasi
strategi yang lebih banyak dan prediksi yang didasarkan pada sudut pandang
khusus dari anggota-anggota kelompok meningkatkan proses penyaringan
pilihan
3.
Keterlibatan karyawan dalam formulasi strategi meningkatkan pemahaman
mereka mengenai hubungan antara produktivitas dengan imbalan pada setiap
rencana strategis, sehingga hal ini akan meningkatkan motivasi mereka
4.
Kesenjangan dan timpah tindih aktivitas antara individu dan kelompok akan
berkurang karena paritsipasi dalam formulasi strategi mengklarifikasi
perbedaan peran
5.
Resistensi terhadapa perubahan akan berkuang. Meskipun peserta dalam
formulasi strategi mungkin tidak akan lebih senang dengan keputusan yang
mereka ambil sendiri dibandingkan keputusan yang diambil secara otoriter,
kesedaran lebih besar terhadap parameter yang membatasi pilihan yang
tersedia membuat mereka lebih mungkin menerima keputusan tersebut
Menurut David (2011
: 5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuannya.
Dari berbagai pernyataan para peneliti diatas maka dapat disimpulkan
manajemen strategi merupakan proses sistematis yang dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Sebagai sebuah proses, manajemen
strategi melibatkan keseluruhan kepentingan yang diperlukan dalam mewujudkan
tujuan perusahaan. Tindakan, keputusan, serta komitmen juga akan dilibatkan
berdasarkan proses manajemen strategi.
2.1.4
Manfaat-Manfaat Manajemen Strategis
Manajemen strategis memiliki beberapa manfaat bagi organisasi, yaitu
manfaat keuangan dan manfaat non-keuangan. David (2010 : 23)
A.
Manfaat Keuntungan Keuangan
|