![]() 9
Sumber: Detiana (2011, 04)
Gambar 2.1. Proses Operasi
Jadi, berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa dalam
manajemen operasional terdapat suatu sistem atau tahap yang terdiri dari input,
proses, dan output. Pertama, dalam
input
pada manajemen operasional dalam suatu
perusahaan di perlukan pekerja, manajer, peralatan, fasilitas, material dan bahan
baku, services, land, dan energy. Kedua, proses pada manajemen operasional
merupakan suatu tahapan dalam pemprosesan suatu produk dari bahan baku menjadi
barang jadi yang akan di jual ke masyarakat baik dalam bentuk fisik (motor, tv,
kulkas, sabun, minuman, bangunan, gedung dll) atau non fisik (jasa atau layanan).
Ketiga, tahap terakhir yaitu output
merupakan suatu tahap dimana perusahaan siap
untuk menjual produk dan jasa kepada konsumen, feedback
atas produk dan jasa
yang dijual.
Kegiatan operasional merupakan kegiatan untuk menciptakan barang
dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak
perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah besar
dari asset perusahaan.
Oleh karena itu,
kegiatan operasional menjadi fungsi utama
dalam perusahaan.
Kegiatan operasional suatu perusahaan baik jasa maupun produk
tidak
terlepas dari penanganan suatu proyek. Dikemukakan oleh Jay Heizer dan Barry
Render (2011, 39) bahwa Wherever your career takes you, one of the most useful
tools you can have, as a manager, is the ability to manage project, yang artinya
kurang lebih berbunyi, Dimanapun karir Anda membawa Anda, salah satu alat yang
paling berguna
dapat Anda miliki, sebagai manajer, adalah kemampuan untuk
mengelola proyek. Maka dari itu kemampuan mengelola suatu proyek sangat
penting untuk perhatikan, dipahami dan dikuasai.
PT. Bangun Natuna Pratama merupakan perusahaan bergerak di bidang
kontraktor sehingga penanganan suatu proyek sangat penting karena dapat
|