38
yang timbulselama operasi proyek itu disebut sebagai arus kas operasional dan arus
kas yangdiperoleh pada waktu proyek tersebut berakhir disebut sebagai arus kas
terminal.
Berdasarkan definisi arus kas di atas dapat dikatakan bahwa sungguh
amatpenting untuk menghitung arus kas dalam rangka menganalisis suatu investasi.
Aruskas dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu arus kas awal (initial cash flow), arus
kasoperasional (operational cash flow) dan arus kas akhir (terminal cash flow).
a.
Arus kas awal (Initial cash flow).
Suratman
(2001:55), arus kas awal adalah arus kas keluar dalam rangka untuk
keperluan tetap dan penentuan besarnya modal kerja. Aliran kas ini biasanya
diberi
notasi negatif, artinya kas yang dikeluarkan. Aliran kas ini terjadi pada
tahun ke 0, artinya perusahaan belum beroperasi dan pengeluaran kas untuk
keperluan initialinvestment ini tidak dapat digunakan untuk menilai profitabilitas
proyek.Husnan dan Muhammad (2000;61) menyatakan bahwa mungkin sekali
untukproyek-proyek besar, initial cash flow tidak hanya terjadi pada awal
periode, tetapiterjadi beberapa kali, pada tahun kesatu, kedua dan seterusnya.
b.
Arus kas operasional (Operational Cash Flow)
Suratman (2001;55),berasal dari operasi perusahaan
(kegiatan utama
perusahaan). Meliputi aliran kas masuk dana aliran kas keluar. Aliran kas masuk
berasal dari penjualan (pendapatan), sedangkan aliran kas keluar adalah kas yang
dikeluarkan untuk membayar operasionalperusahaan seperti biaya pokok
perusahaan, biaya administrasi dan umum dan penjualan serta biaya-biaya
lainnya
Menurut Suratman (2001:55-56) terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan
dalammenentukan estimasi arus kas operasional yakni:
-
Harus didasarkan pada perhitungan kas setelah pajak.
-
Biaya bunga harus dikeluarkan dari perhitungan.
-
Harus didasarkan pada dengan dan tanpa proyek jika proyek investasi
untukpengembangan / penambahan dari proyek yang sebelumnya sudah
berjalan. Oleh karena itu estimasi kas ditentukan atas dasar incremental
|