![]() 39
antara denganinvestasi dan tanpa investasi baru.
Untuk menentukan aliran kas operasional terdapat dua cara yaitu:
1.
Menjumlahkan seluruh kas masuk yang berasal dari penjualan,
kemudiandikurangi dengan seluruh aliran kas keluar untuk operasional.
2.
Menyesuaikan laporan rugi laba berdasarkan standar akuntansi keuangan
dengan pengeluaran-pengeluaran non tunai seperti depresiasi, amortisasi dan
lain-lainnya.
Adapun formulasinya sebagai berikut:
Husnan dan Muhammad (2000:62) menyebutkan kebanyakan cara yang
dipergunakan untuk menaksir operational cash flow setiap tahunnya adalah dengan
menyesuaikan taksiran rugi laba yang disusun berdasarkan pninsip-prinsip akuntansi
dan menambahkannya dengan biaya-biaya yang sifatnya bukan tunai, sebagai contoh
adalah penyusutan.
c.
Arus kas akhir (terminal cash flow)
Suratman (2001:58), aliran kas akhir menunjukkan aliran kas pada akhir umur
ekonomis proyek. Oleh karena itu arus kas ini berasal dari modal kerja dan
penjualan aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya.
Dalam menaksir arus kas setiap tahunnya, cara yang paling banyak
digunakanadalah dengan menyesuaikan taksiran daftar laba rugi yang disusun
oleh proyekdengan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan menambahkannya
dengan biaya-biayayang sifatnya bukan tunai seperti penyusutan dan amortisasi
(cara kedua)
Husnan dan Muhammad (2000:62) menyatakan bahwa terminal cash flow
umumnya terdiri dari nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian
modalkerja.
|