Home Start Back Next End
  
44
Dalam inisiatif Six Sigma, FMEA dikolaborasikan dengan model Kano
sebagai landasan penerjemahan tingkat-tingkat ekspektasi konsumen. Model Kano
berperandalam fungsi-fungsi pendefinisian praktis atas ekspektasi konsumen
(termasuk definisi
kepuasan konsumen), sedangkan FMEA berperan sebagai
perangkat kerja dalam mereduksi tingkat-tingkat ketidakpuasan konsumen dan bukan
sebagai metode peningkatan kepuasan konsumen. 
Definisi dari berbagai terminologi dalam FMEA adalah sebagai berikut
(Pyzdek, 2003, p596-599):
1.
Potential Failure Mode
adalah kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi
dan yang mungkin tidak disukai oleh customer.
2.
Potential Failure Effect
adalah hal-hal yang muncul apabila kegagalan
(Potential Failure Mode) itu terjadi.
3.
Potential Causes
adalah kemungkinan penyebab dari Potential Failure
Mode tersebut.
4.
Severity adalah penilaian atas seberapa signifikan kegagalan
tersebut bisa
memberikan kepada customer. Penilaian dengan pemberian rating untuk
Severity bisa dilihat pada tabel di bawah ini. (Pyzdek, 2003, p598-599)
Tabel 2.3 Penjelasan Nilai Rating Severity dalam FMEA
Rating
Severity (SEV)
1
Minor Customer
tidak akan menyadari efeknya atau bahkan
menganggap hal itu tidak penting.
2
Customer akan mengetahui efeknya.
3
Customer akan merasa terganggu terhadap kinerja yang rendah.
4
Sedang. Customer
akan merasakan ketidakpuasan karena kinerja
yang rendah.
5
Produktivitas akan customer menurun.
6
Customer
akan melakukan komplain. Sangat mungkin terjadi
customer
meminta perbaikan, retur, atau bahkan uang ganti rugi.
Hal ini akan menyebabkan peningkatan biaya internal (perbaikan,
pengerjaan ulang, dsb).
7
Kritis. Loyalitas customer
akan berkurang. Operasional internal
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter