Home Start Back Next End
  
32
proyek dan menyediakan tampilan grafis dari proyek. Hal ini
membantu untuk
mengidentifikasi kegiatan yang sangat penting untuk waktu penyelesaian proyek
dan harus diawasi tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek (Adebowale,
S. A. dan Oluboyede, E. D, 2011:92).
Dasar Pendekatan PERT, meliputi (Nurhayati, 2010:57):
Mengadakan seleksi berdasarkan spesifikasi dan identifikasi kejadian
(event)
Rangkaian kejadian dan penetapan saling ketergantungan antara masing-
masing kejadian sehingga jaringan kerja proyek dapat dikembangkan
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai (terciptanya) suatu
event, diperhitungkan bersama dengan waktu ketidakpastian.
Merencanakan suatu analisa dan penilaian untuk mengolah data.
Menetapkan saluran informasi untuk mendapatkan data aktual dan data
penyimpangan sebagai bahan penilaian.
Metode CPM (Critical Path method) yaitu metode jalur kritis yang
dikembangkan di tahun 1950-an untuk membantu para manajer melakukan
penjadwalan, pemantauan, serta pengendalian proyek besar dan kompleks
(Heizer & Render, 2011:95).
Persamaan PERT dan CPM adalah sama-sama mengukur waktu selesainya
suatu proyek dan mengenal jalur kritis dan slack. Sedangkan perbedaan PERT
dan CPM adalah
PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yg
belum
pernah dikerjakan. Sedangkan CPM digunakan untuk
menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah
di ketahui oleh evaluator.
PERT menggunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu optimist, most
likely
dan pessimist. Sedangkan CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak
untuk menyelesaikan suatu proyek.
PERT menekankan tepat waktu. Sedangkan CPM menekankan tepat
biaya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter