![]() 9
pracetak tahan gempa untuk rumah susun sederhana bertingkat tinggi sehingga dapat
turut mendukung program yang sedang berlangsung saat itu. Secara teknis, pada
tahun yang sama
sistem pracetak juga dikembangkan agar mampu diterapkan pada
bangunan tinggi dan dapat pula diterapkan tidak hanya pada struktur bangunan saja,
namun ke arah arsitektur bangunan.
Penerapan sistem pracetak ini pun terbukti handal diterapkan di lapangan
dalam mendukung pembangunan rumah susun dan rumah sederhana yang dapat
mengatasi berbagai permasalahan teknis di lapangan dan telah menghasilkan puluhan
sistem pracetak yang telah dipatenkan dan diterapkan secara aktif sampai ke daerah
terpencil. Sampai saat ini telah muncul lebih dari 30 sistem pracetak di Indonesia
yang dapat diterapkan baik untuk bangunan bertingkat sedang sampai tinggi.
Adapun penerapan sistem pracetak di Indonesia dari tahun 1979-2006 antara
lain : Rusunawa Cengkareng, Rusunawa Tanjung Piayu Batam, Rusunawa Otorita
Batam di Muka Kuning, Rusunawa Pemda DKI di Marunda, Rusunawa Medan,
Rusunawa Tanjung Balai, Rusunawa Mukakuning Batam, Rusunawa Cingised
Bandung, Rusunawa Nunukan Kal-Tim, Rusunawa Undip Semarang. Sejak tahun
1979-2008 telah dibangun rusunawa yang menggunakan sistem pracetak sebanyak
240 blok atau 24.244 unit. Dengan kata lain, sekitar 75% dari seluruh rusuna yang
dibangun di Indonesia 99% dari jumlah rusuna yang dibangun di Indonesia selama 4
tahun terakhir telah memanfaatkan teknologi pracetak.
(Sumber :
IAPPI, 2008. Sistem Pracetak Dalam Menunjang Program
Pembangunan Rumah Susun Sederhana dan Rumah Sederhana Sehat)
|