Home Start Back Next End
  
13
membangun regulasi interpersonal dengan pengasuhnya. Pengasuh harus
menginterpretasikan ekspresi dan reaksi tubuh yang masih membingungkan bagi infant.
Jadi pada fase ini, regulasi emosi infant masih terorganisir secara interpersonal, karena
emosi diarahkan pada orang lain. Infant
seluruhnya tergantung pada regulasi
interpersonal melalui pengasuh, dan masih belum dapat mengontrol emosi. 
B.
Fase kedua : usia 3 – 6 tahun
Anak dihadapkan pada tugas untuk mengurangi dukungan yang menyeluruh dari
pengasuh mereka dan berupaya memiliki baik regulasi intrapersonal maupun
interpersonal. Pada fase ini anak mulai mampu meregulasi emosi secara independen.
Mulai muncul emosi bangga (pride), malu (shame), dan perasaan bersalah (guilt) yang
berkaitan dengan
meningkatnya kesadaran diri (self-aware) anak terhadap norma dan
aturan budaya. Anak mulai mempelajari koordinasi antara motivasi kepuasaan dengan
lingkungan sosialnya. 
C.
Fase ketiga : diatas 6 tahun
Pada fase ini, individu mengalami perubahan dalam segi ekspresi dan bicara,
yang mana hal ini terjadi karena adanya fungsi baru dari regulasi intrapersonalnya yaitu
internalisasi, sehingga individu sudah dapat melakukan inner speech atau bisa dikatakan
level mental dari ekspresi, bicara dan tindakan sudah mulai
muncul. Dengan terjadinya
internalisasi, maka semakin mengoptimalkan regulasi, yang selanjutnya memungkinkan
optimalisasi dalam mengontrol ekspresi emosi. Saat seseorang merasakan suatu emosi,
maka dapat mengadaptasi ekspresi emosinya sesuai tuntutan budaya dan lingkungannya
tanpa mengganggu perasaannya.
D.
Fase ke-empat : usia remaja (adolescence)
Tugas pada fase ini tidak hanya mengatur aksi dan emosi saat ini dan sesaat
berikutnya, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan atau memperluas
kompetensi kontrol diri ini jauh untuk masa mendatang. Ini berarti, individu
mengevaluasi suatu tindakan saat ini dengan maksud mendapatkan konsekuensi yang
diinginkan di masa mendatang dan berusaha bertindak dengan tepat. 
Menurut Santrock (2011), kemampuan mengontrol emosi merupakan aspek
penting dalam perkembangan aspek emosi masa remaja ini. Kemampuan regulasi emosi
berkaitan pada berbagai keberhasilan atau kegagalan banyak aspek, misalnya akademik. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter