8
barang dan jasa yang dinamakan paradigma IHIP: Intangibility,
Heterogeneity,
Inseparability
dan
Perishability (Lovelock
dan
Gummesson,
dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2005).
1.
Intangibility.
Jasa
bersifat
Intangibility
artinya
jasa
tidak
dapat
dilihat,
dirasa,
didengar,
atau
diraba
sebelum dibeli
dan
dikonsumsi.
Seorang
konsumen
jasa
tidak
dapat
menilai
hasil
dari
sebuah
jasa
sebelum
ia
mengalami
atau
mengkonsumsinya
sendiri.
Apabila
pelanggan
membeli
jasa
tertentu maka ia hanya menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa
tersebut, namun tidak memiliki jasa yang dibelinya.
2.
Heterogeneity. Jasa bersifat
Heterogeneity karena
merupakan
non-
standardized
output artinya terbanyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung
pada
siapa,
kapan
dan
dimana
jasa
tersebut
diproduksi.
Contoh:
Dua orang yang datang ke salon yang sama dan meminta model yang sama
tidak akan mendapatkan hasil yang seratus persen sama.
3.
Inseparability.
Jasa bersifat Inseparability
artinya jasa dijual terlebih
dahulu
kemudian
baru
diproduksi
dan
dikonsumsi
pada
waktu
dan
tempat
yang sama. Berbeda dengan produk yang biasanya diproduksi terlebih dahulu
baru dapat dikonsumsi.
4.
Perishability.
Jasa bersifat
Perishability artinya
jasa
merupakan
komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian
ulang di waktu yang akan datang, dijual kembali atau dikembalikan.
|