yang
terjadi
dapat
dibedakan
menjadi
perubahan yang
terjadi
secara
perlahan
dan
perubahan secara radikal.
Dalam konteks proses bisnis, perubahan yang terjadi secara
perlahan
disebut
Business
Process
Improvement,
dan
yang terjadi
secara
radikal
disebut Business Process
Reengineering.
Business
Process
Improvement
dilakukan
melalui
perbaikan
atau peningkatan
proses
atau
aktivitas
bisnis
secara
perlahan dan
tidak
secara
radikal
untuk
meningkatkan kinerja
perusahaan.
Perbaikan
atau
peningkatan
dilakukan
secara
berkelanjutan dengan
melakukan
pemantauan terus
menerus
terhadap
kinerja
perusahaan. Pemantauan ini
diperlukan agar
dapat diketahui proses-proses
mana saja
yang
sudah
berkinerja
dengan
baik
dan
proses
mana
yang
belum
berkinerja dengan
baik, sehingga langkah-langkah perbaikan dapat segera dilakukan.
Business Process
Reengineering
dilakukan
melalui
perubahan
atau
perombakan proses
bisnis
secara
radikal
atau
secara
total
terhadap
proses
bisnis.
Perusahaan
yang
melakukan
perombakan
secara
besar-besaran biasanya
adalah
perusahaan yang
sedang
mengalami masalah
yang
besar,
misalnya
terjadinya
penurunan
yang
tajam
terhadap
penjualan
atau
pendapatan
perusahaan,
kehilangan
pangsa
pasar
yang
besar,
dan
sebagainya. Untuk
itu,
perusahaan
harus
meninjau
kembali
atau
mengganti
keseluruhan
proses
bisnisnya
agar
proses
bisnis
yang
baru
dapat
berjalan
lebih
efektif
dan
efisien.
Beberapa
hal
yang
harus
diperhatikan
jika
perusahaan ingin melakukan rekayasa ulang terhadap proses bisnisnya adalah
Perusahaan
harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan
dasar-dasar beroperasinya
perusahaan.
Konsentrasi
harus
dilakukan
untuk
menentukan
proses
bisnis
apa
yang
seharusnya
ada
atau
dilakukan
oleh
perusahaan,
sehingga
ketika
rekayasa
|