ulang dilakukan segala asumsi atau praktek bisnis
yang telah ada sebagian besar
diabaikan.
Rekayasa ulang harus dilakukan secara radikal dengan menata ulang proses
bisnis.
Untuk
itu
harus
dimulai
dari
akar
permasalahan yang
ada,
bukan sekedar
dari proses yang ada sekarang saja.
Rekayasa
ulang
dilakukan
jika
perusahaan
menginginkan
hasil
yang
luar
biasa
atau suatu lompatan yang besar terhadap kinerja perusahaan..
Perusahaan-perusahaan yang
melakukan
rekayasa
ulang
terhadap
proses
bisnisnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.
Perusahaan-perusahaan
yang
sedang mengalami
masalah
besar
misalnya
penurunan
yang
sangat
tajam
baik
dari
segi
pendapatan atau
penjualan
maupun
kehilangan pangsa pasar.
2. Perusahaan-perusahaan
yang
belum
mengalami
kesulitan
yang
besar,
tetapi
mereka telah
melihat ke depan akan segera datang
masalah apabila
mereka tidak
melakukan suatu perombakan yang besar terhadap proses bisnisnya.
3.
Perusahaan-perusahaan yang
sedang
berada
dalam
kondisi
puncak,
namun
perusahaan
tersebut terus
melakukan perbaikan untuk
menjaga terus
kepemimpinannya.
Seringkali
terjadi
kekeliruan
bahwa
suatu
perusahaan
menyatakan bahwa
ia
melakukan rekayasa
ulang
terhadap
proses
bisnisnya, namun
yang
dilakukan
sebenarnya hanya merupakan peningkatan terhadap proses bisnisnya. Rekayasa ulang
|