Home Start Back Next End
  
saham
saja
yang
akan
direkomendasikan
untuk
dilaksanakan.
Dalam
hal
ini,
investasi
yang
memiliki
nilai net present value (NPV)
lebih dari
Rp. 0 atau
memiliki internal rate
of return (IRR) yang lebih besar dari biaya modal.
Untuk mengukur biaya modal, maka biaya penggunaan hutang jangka panjang,
saham preferen,
saham biasa,
dan
laba
ditahan
harus
dihitung
masing-masing
terlebih
dahulu, baru ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang dari modal yang dimiliki.
1.
Biaya Modal Komponen Hutang
Biaya hutang merupakan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan (debitur)
kepada kreditur akibat perusahaan melakukan hutang. Biaya hutang ini biasa dikenal
sebagai
bunga
(interest).
Banyak perusahaan melakukan pencarian modal bagi
perusahaannya dengan cara berhutang. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga
merupakan 
faktor 
pengurang 
pajak 
(tax 
deductible). 
Sehingga, 
biaya 
hutang 
yang
diterima oleh perusahaan harus dikurangi dengan tingkat pajak.
Hal ini didapat dari Brigham (2001:458) yang menyatakan bahwa :
“The after-tax cost of debt, is used to calculate the weighted average cost of capital, and
it is the interest rate on debt, less the tax savings that result because interest is
deductible”.
Demikian juga menurut Gitman (2000:454) di mana :
“The cost of long term debt, is the after tax cost today of raising long term funds through
borrowing”.
Dengan demikian biaya hutang dapat diperoleh melalui perhitungan :
kdt = kd (1 – T )
Di mana :
kdt     
:         
Biaya hutang setelah pajak
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter