atau biaya saham biasa. Metode constant growth tidak melihat resiko, tetapi
menggunakan harga saham di pasar,Po. Secara teori, metode CAPM dan constant
growth
model
yang
mudah
diaplikasikan
dalam praktek
nyata
sehari-hari
adalah
sama.
Tetapi, akan sangat sulit untuk memperlihatkan tingkat kesamaan di antara kedua
metode,
berkaitan
dengan
kesulitan
dalam menentukan
tingkat
pertumbuhan,
beta,
dan
tingkat suku bunga bebas
resiko.
Banyak
investor lebih menyukai menggunakan metode
constant
growth valuation
karena data-data yang dibutuhkan lebih mudah ditemukan di
pasar.
4.
Biaya Modal Laba Ditahan
Laba
ditahan
merupakan
bagian
dari
laba
bersih
yang
tidak
dibagikan.
Tujuan
perusahaan untuk menahan sebagian dari laba bersihnya adalah adanya kesempatan
perusahaan untuk bertumbuh, sehingga imbal hasil yang diberikan kepada pemegang
saham akan semakin besar.
Banyak pihak yang salah penilaian tentang laba ditahan. Mereka memperkirakan
bahwa laba ditahan merupakan modal tanpa biaya, karena laba ditahan mempresentasikan
sisa
uang
yang
dimiliki
perusahaan
setelah
membayar dividen. Walaupun hal tersebut
benar
bahwa
tidak
ada
biaya
secara
langsung,
laba
ditahan
tetaplah
memiliki
biaya.
Alasan mengapa perusahaan harus menganggap bahwa laba ditahan memiliki biaya
adalah
adanya
prinsip opportunity cost. Laba setelah pajak merupakan milik pemegang
saham biasa.
Para
kreditur
mendapatkan
kompensasi
dari
pembayaran
bunga,
dan
pemegang saham preferen
mendapatkan dividen preferen. Semua
laba
yang tersisa
setelah pembayaran bunga dan dividen preferen merupakan milik pemegang saham biasa,
|