39
4. Keseimbangan neraca pembayaran internasional, surplus atau defisit, dan
cadangan devisa yang ada;
5.
Kinerja pasar modal : indeks, volume transaksi perdagangan, nilai transaksi,
peraturan-peraturan
pengawas
dan
bursa,
jumlah partisipan dan proporsi investor
(asing dan lokal), dan sebagainya;
6. Kebijakan
pemerintah
:
kebijakan
fiskal
dan
kebijakan
moneter,
dan
bagaimana
dampaknya terhadap industri di mana perusahaan beroperasi.
2.6
Hasil Penelitian Terdahulu
Schwet
(1992),
dalam Schwet
and
Smith
memberikan
judul
penelitiannya
dengan
pertanyaan
Mengapa
harga
saham berubah
sepanjang
waktu?.
Salah
satu
tujuannya adalah
untuk
menjelaskan tentang pola random pada
harga saham. Analisis
yang digunakan untuk pengujian pola
harga adalah
uji korelasi serial dengan time lag
tertentu, sehingga perubahan-perubahan harga itu merefleksikan stock return. Stock
return
yang
diuji
dibagi
ke
dalam dua
bagian,
yaitu
harian
(daily)
dan
bulanan
(monthly).
Periode
sampling
yang
digunakan
adalah
dari
tahun
1858
1987,
return
on
stocks
bulanan dengan beda waktu (time lag) 1, 2, 3, dan 11, serta 12 bulan
menunjukkan, adanya autokorelasi pada tingkatan sangat lemah. Pengujian dengan
autokorelasi
atas
tingkat
pengembalian
investasi
saham harian
menunjukkan
adanya
autokorelasi tingkat sedang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat
pengembalian
saham
harian
sangat
ditentukan
oleh
tingkat
return
sebelumnya.
|