Home Start Back Next End
  
42
King observed that, on the average, over half the variation in a
stock’s price could
be attributed to a market influence that affects all stock-market indexes such as Dow
Jones
Industrial
Average
or
the
S&P
500
stock
index”. (Fischer and Jordon, 1995,
p101).
Hasil
observasi
King
tersebut
menunjukkan bahwa secara rata-rata, separuh
lebih
dari
variasi
harga
saham dapat
disebabkan
oleh
pengaruh
indeks
pasar
seluruh
saham.
Penelitian
tentang
peran
tingkat
pengembalian
saham pada
model
CAPM
di
Bursa
Efek
Jakarta
menunjukkan
peran
searah yang dominan dari variabel tersebut
terhadap tingkat pengembalian saham individual. (Rustam, 1997, p26).
Penelitian
mengenai
prediksi
tingkat
return di Bursa Efek Jakarta telah
dilakukan
oleh
Suad
Husnan
dan
Suwardi B. Hermanto dengan menggunakan data
mingguan
pada
setiap
hari
rabu
selama
periode 1996. model yang digunakan adalah
CAPM
yang
didasarkan
pada
asumsi
berlakunya
hubungan
linier
positif
koefisien
beta 
terhadap 
tingkat 
pengembalian 
investasi 
saham. 
Hasil 
penelitian 
mereka
terhadap
85
sampel
saham diperdagangkan
teraktif
menunjukkan
hanya
37
saham
yang
memiliki
beta
signifikan
pada
level 90 %. Mereka juga menyebutkan bahwa
kondisi
pasar bullish terjadi pada awal tahun hingga 8 Juli 1997, tetapi secara
keseluruhan
sepanjang
tahun
1997
dinyatakan
sebagai
pasar bearish. (Suad Husnan
dan Suwardi B. Hermanto, 1998, p6 – 10).
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Djoko
Mursinto mengenai variabel penentu
indeks
harga
saham gabungan
bulanan
di
Bursa
Efek
Jakarta
dengan
mengambil
periode waktu 1990 –
1992 sehingga terdapat 36 kasus ditemukan bahwa terdapat
otokorelasi pada
variabel
Y
indeks
harga saham
gabungan. Dua
variabel bebas
yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter