Kualitas pelayanan terminal peti kemas perlu ditingkatkan, bahkan secara terus-menerus,
agar memenuhi kebutuhan pelanggan. Peningkatan kualitas pelayanan pada akhirnya
akan meningkatkan nilai kompetitif perusahaan di industri terminal peti kemas.
Agar peningkatan kualitas dapat dilaksanakan, maka perlu dibuat definisi kualitas
termasuk pengukurannya. Secara lebih lengkap, pengukuran kualitas dapat digunakan
untuk:
1. Memahami kondisi terminal secara umum.
2. Menetapkan sasaran yang ingin dicapai oleh terminal, terutama di bidang operasional
bongkar muat.
3. Meningkatkan kinerja (performance) terminal, terutama kinerja bongkar muat.
4. Merencanakan dan mengembangkan terminal.
2.1.6.1.
Indikator Kualitas
Pengukuran
kualitas
dapat
dilaksanakan
melalui
indikator
kualitas.
Terdapat
dua
indikator
kualitas
untuk
operasi
bongkar
muat
(transfer
cycle),
yaitu
BCH
(Box
Crane
per Hour) dan BSH (Box Ship per Hour).
2.1.6.1.1. BCH (Box Crane per Hour)
BCH
menunjukkan
kinerja
sebuah quay
crane
melakukan
bongkar
muat.
Satuannya
adalah
box
crane
per
hour,
yaitu
jumlah
petikemas
yang
dapat
dibongkar/muat
dalam
satu
jam oleh sebuah crane. Semakin tinggi
angka
BCH, semakin
tinggi kualitas kinerja
crane melaksanakan bongkar muat.
|