10
identifikasi suatu
merek (brand),
maka akan
menyebabkan bahwa konsumen akan
tidak
menangkap nilai dan tujuan dari merek (brand) yang ada.
Merek
(brand) sebagai
bagian
produk
memegang
peranan
yang
sangat
penting
sekali, bahkan mungkin lebih penting daripada produk atau layanan itu sendiri. Citra
produk
mungkin
paling
baik
digambarkan
sebagai
kepribadian
total
produk
tersebut.
Citra
produk
mengaitkan
segala
hal
tentang produk
tersebut
dengan
semua
gagasan
dan
keyakinan
yang dimiliki
masyarakat
tentang produk tersebut. Sedemikian pentingnya
merek
(brand) sehingga
sekarang
dianggap
mempunyai
nilai
real
dan
dinilai
sebagai
bagian aktiva nyata (tangible) dari sebuah perusahaan.
Secara
garis
besar, brand dapat memberikan 6 (enam) makna (Kotler, 2003,
p.418), yaitu:
1. Sifat (Attributes)
Merek
(brand)
akan
memberikan
suatu
gambaran
tentang
sifat
produk
dari
merek (brand) itu sendiri. Contoh : Mercedes memiliki sifat sebagai mobil yang
mahal dan bergengsi.
2. Keunggulan (Benefit)
Sifat dari merek (brand) itu diterjemahkan ke dalam keunggulan baik
dari
fungsi
maupun emosi pengguna. Contoh :
harga
mahal diterjemahkan dengan
sesuatu yang membuat seseorang merasa penting, berkualitas dan dikagumi.
3. Nilai (Value)
Merek (brand) akan memberikan suatu nilai bagi pemakai. Contoh : Mercedes
memberikan performance tinggi, keamanan, dan gengsi.
4. Budaya (Culture)
|