12
Menurut
Keller
dalam 'Strategic
Brand
Management',
kesadaran
merek
(brand
awareness)
merupakan
kekuatan
sebuah
merek
(brand) melekat
di
ingatan
yang
dicerminkan
melalui
kemampuan
konsumen
mengenali
merek
(brand) tersebut
dalam
berbagai kondisi yang berbeda (Keller, 1998, p.87).
Menurut
Durianto dalam 'Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan
Perilaku
Merek',
kesadaran
merek
(brand
awareness) ialah
kesanggupan
seorang
calon
pembeli
untuk
mengenali,
mengingat
kembali
suatu merek sebagai bagian dari suatu
kategori produk tertentu (Durianto, dkk, 2001, p.54).
Kesadaran
merek
(brand
awareness) mengacu
kepada
kekuatan
dari
kehadiran
suatu merek di dalam benak konsumen. Strategi yang sukses dari kesadaran merek
(brand awareness)
harus dapat
menjelaskan keunikan dari
merek (brand) itu
sendiri dan
menjadikannya
berbeda
dari
kompetitor
yang ada. Contoh yang sederhana ialah jika
konsumen
tidak
mengetahui apapun
tentang
suatu
perusahaan,
mereka
tidak
akan
membeli
sesuatu
dari
perusahaan.
Untuk
itulah satu dari tujuan utama dari setiap bisnis
seharusnya
ialah
untuk
membangun
kesadaran
merek (brand awareness),
karena
keinginan membeli konsumen sangat dipengaruhi dari rekomendasi dan pengalaman
langsung.
Menurut
Aaker
dalam 'Building
Strong
Brands’,
kesadaran
merek
(brand
awareness) didefinisikan sebagai (Aaker, 1996, p.10):
"The strength of a brand is salespeople presence in the consumer mind"
Jadi,
dapat
disimpulkan
bahwa
kesadaran
merek
(brand
awareness) adalah
kekuatan dari sebuah brand yang tertanam di dalam pikiran konsumen
|