7
Sebuah merek dapat mencerminkan kepribadian dari penggunanya.
Contoh: mobil
BMW dapat
menggambarkan pemiliknya sebagai eksekutif
yang berjiwa sportif.
6. Pemakai (User)
Sebuah merek dapat memberikan gambaran tipe konsumen yang membeli
atau
menggunakan produk tersebut. Contoh:
brand
Mercedes cocok
untuk
tipe konsumen yang sudah matang atau mapan baik dari segi usia maupun
pekerjaan, misalnya para top eksekutif yang berusia 55 tahun dibanding
sekretaris berusia 20 tahun.
Perusahaan
perlu
melakukan
penelitian
untuk
mengetahui
posisi
merek
dari
produk
atau
jasa
mereka
di
dalam
benak
konsumen.
Menurut
Kevin
Keller, yang
membedakan
sebuah
merek
adalah
persepsi
konsumen
dan
perasaan
mengenai
atribut-atribut yang dimiliki produk serta bagaimana performa dari produk tersebut.
Pada
umumnya,
ada
tiga
cara
pendekatan
riset
yang
biasa
digunakan
untuk
memperoleh arti dari sebuah merek, yaitu: (Kotler, 2003, p419)
1. Asosiasi kata (Word associations)
Konsumen dapat ditanya, apa yang terlintas dalam benaknya setelah
mendengar sebuah nama atau merek.
2. Perwujudan dari
merek (Personifying the brand)
Konsumen dapat ditanya untuk menggambarkan jenis manusia atau hewan
seperti apa yang terlintas dalam benak mereka ketika sebuah merek
disebutkan.
|