Home Start Back Next End
  
8
2.   Konsumen puas dan tidak
mempunyai alasan
untuk
mengganti
merek
lain.
3.   Melangkah 
lebih 
tinggi 
untuk 
menemukan 
intisari  dari  sebuah 
merek
(Laddering up to find the brand essence)
Esensi  sebuah  merek  terhubung  dengan  tujuan  yang  lebih  dalam  dan
abstrak  dari  harapan  konsumen  mengenai  merek  tersebut  dalam
memuaskan 
keinginannya. 
Konsumen 
dapat 
membantu 
para 
pemasar
untuk   mengetahui   motivasi   dari   konsumen   ketika   memilih   produk
tersebut.
2.3.
Brand Equity
Masing- masing
brand
memiliki
kekuatan
dan
nilai
yang
berbeda-beda
pada
saat
mereka
berada
di
pasar.
Kondisi
ekstremnya
ada
beberapa
merek
yang
sama
sekali
tidak
diketahui oleh konsumen, kemudian ada beberapa merek yang agak
populer
di
mata
konsumen
karena
memiliki
brand
awareness
yang cukup tinggi.
Setelah  
itu,   ada   pula  
merek  
yang   sangat   diterima   oleh   konsumen   (brand
acceptability),
kemudian
merek
yang
merupakan
merek
pilihan
(brand
preference)
dan pada akhirnya adalah merek yang sudah melekat di benak konsumen (brand
loyalty).
David
Aaker
membedakan lima tingkatan sikap konsumen terhadap sebuah
merek, dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu: (Kotler, 2003, p422)
1.   Konsumen
akan
mengganti
merek
yang
telah
dipakai,
biasanya
karena
alasan harga. Tidak ada kesetiaan terhadap merek tersebut.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter