Pendekatan post-hoc adalah pendekatan yang tidak mengkotak-kotak pasar sebelum
data
dikumpulkan dan
dianalisis.
Segmen
dibuat
setelah
data
dikumpulkan dan
dianalisis
sesuai
dengan
atribut-atribut yang
dianggap
penting
oleh
peneliti.
Pendekatan
post-hoc
adalah
pendekatan
yang
berorientasi
pada
riset
dan
dikembangkan
untuk
produk-produk
spesifik
pada
suatu
jangkauan
waktu
tertentu.
Dengan
demikian,
kekuatannya sangat
bergantung
pada
pengetahuan pemasar
terhadap
produk
dan
pasar
yang
ditekuninya.
Pengetahuan
inilah yang akan membimbing pemasar menentukan atribut-atribut yang layak
digunakan sebagai dasar segmentasi.
Emmanuel
Demby
seorang
praktisi
riset
pemasaran
mengatakan dalam
publikasi
American
Marketing
Association
(AMA)
bahwa
definisi
psikografi
itu
ada
tiga
tingkatan
Weinstein (1987), yaitu sebagai berikut.
1.
Umumnya
physchographics
dipandang
sebagai
aplikasi
praktis
dari
pengetahuan
behavioral dan sosial untuk penelitian pemasaran.
2.
Lebih
spesifikasi
physchographics
merupakan
prosedur
riset
kuantitatif
yang
dapat
digunakan
apabila
analisis
demografi,
sosial-ekonomi,
dan
user
atau
non
user
tidak
sufficient untuk menjelaskan dan memperkirakan perilaku konsumen.
Yang
paling
penting,
physchographics
mencoba
untuk
menjelaskan human
characteristics
dari
konsumen
yang
menjelaskan
respons
mereka
terhadap
produk,
kemasan, pengiklanan, dan
upaya public
relation.
Beberapa
variabel
yang
sekiranya dapat
mewakili
misalnya
pandangan
akan
konsep
diri
dan
gaya
hidup
seperti
sikap
(attitude),
|