kekuatan
sebuah
merek
dapat
terbentuk.
Oleh
karena
itu
proses
internalisasi dari
merek
harus dimulai saat memberikan penjelasan kepada karyawan, baik dalam komunikasi
melalui
pelatihan
secara
formal
maupun
komunikasi
yang
bersifat
informal.
Karyawan
tidak akan dapat
menjadi bagian dari
merek tersebut apabila
tidak diberikan pelatihan yang
memadai
dan
tingkat keterlibatan yang tinggi.
Dengan
menyadari
pentingnya hal
tersebut,
maka
tidak
jarang
perusahaan
kemudian
menjadikan karyawan
sebagai
pelanggan
pertamanya terlebih
dahulu.
Bila
ada
sebuah
pelayanan
baru,
maka
seluruh
karyawan
dan
keluarganya, diharapkan
menggunakan jasa tersebut. Hal
ini penting
untuk
membuat
mereka
memiliki pengetahuan dan
pengalaman
terhadap pelayanan
tersebut sehingga
mereka
jauh
lebih
terdorong
untuk
memasarkan
dan
memberikan
pelayanan
kepada
para
pelanggan di kemudian hari.
Perbedaan ketiga adalah dalam aspek emosional.
Tingkat awareness dan image dari
suatu perusahaan jasa sangat ditentukan oleh
hubungan emosional antara perusahaan
dengan
para
pelanggannya. Oleh
karenanya
porsi
perusahaan
jasa
untuk
hal-hal
yang
berhubungan dengan
iklan biasanya
lebih kecil. Komunikasi
menggunakan
iklan seringkali
penting
untuk
merek
produk
dan
biasanya
tidak
mampu
menciptakan sebuah
merek
yang
kuat untuk perusahaan jasa.
Hubungan emosional antara pelanggan dan perusahaan jasa bisa tercipta dari banyak
hal.
Interaksi
dengan fasilitas
atau
atsmosfir
dalam
suatu
ruangan
adalah
bagian
pertama
yang
mampu
menciptakan hubungan
emosional,
tentunya
adalah
interaksi
dengan
para
karyawannya. Apabila sebuah perusahaan
mampu
membangun suatu
hubungan emosional
|