21
mempunyai hubungan dengan audit tersebut dapat memastikan bahwa dokumen
audit tersebut dan menjadi bukti yang mendukung pertimbangan dan simpulan
pemeriksa. Dokumentasi pemeriksa harus mendukung opini, temuan, simpulan
dan rekomendasi pemeriksaan
Ada
beberapa
alasan
mengapa
proses
memori
adalah aspek
penting
dari
pengakuan (regconition) reviewer berkaitan dengan reviu kertas kerja yaitu sebagai
berikut : (Moeckel dan Plumlee, 1989)
1. Auditor
tidak
mungkin
mencurahkan
perhatian
yang
sama
ke
semua
informasi
dalam kertas kerja, dan beberapa
informasi kemungkinan
lebih tersimpan dalam
memori dibandingkan dengan informasi lainnya.
2. Baik
selama
maupun
setelah
reviu
kertas
kerja, auditor
harus
bergantung
pada
bukti yang sebelumnya ditemukan selama proses reviu. Selama audit seorang
auditor
harus
memahami
apakah informasi
tertentu
adalah
konsisten atau
tidak
konsisten dengan bukti audit yang ditemukan sebelumnya. Bahkan ketika
dokumen sumber dan kertas
kerja terinci tersedia, seorang auditor harus
bergantung pada memori untuk menilai implikasi bukti audit berjalan.
Pada bagian Pendahuluan, SPAP - SA Seksi 339 dijelaskan bahwa :
Auditor harus membuat dan memelihara kertas kerja, yang isi maupun
bentuknya harus didesain untuk memenuhi keadaan-keadaan yang dihadapinya
dalam perikatan
tertentu.
Informasi
yang
tercantum dalam kertas
kerja
merupakan
catatan
utama
pekerjaan
yang telah
dilaksanakan
oleh
auditor
dan
kesimpulan-kesimpulan yang dibuatnya mengenai masalah-masalah yang
signifikan.
Hal-hal
yang
harus dimuat dalam KKA adalah
meliputi
:
1)
Tujuan,
lingkup,
metodologi
audit,
termasuk
kriteria
pengambilan
uji
petik
yang digunakan; 2)
dokumentasi pekerjaan dilakukan untuk mendukung temuan signifikan dan
pertimbangan profesional; 3) bukti tentang reviu pengawasan terhadap pekerjaan
yang dilakukan; dan 4) penjelasan auditor mengenai standar yang tidak diterapkan,
apabila ada, berserta alasan dan akibatnya. (Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara,
2007 : 42)
|