28
Analisis proses bisnis internal dilakukan dengan memanfaatkan analisis rantai
nilai.
Dalam
analisis
ini, manajemen
mengidentifikasi
proses
bisnis
internal
yang
dianggap
sebagai
sesuatu
yang superior
bagi
perusahaan. Scorecard
dalam
perspektif
ini
memungkinkan
manajer
untuk mengetahui seberapa baik bisnis
mereka dan apakah produk dan servis sudah sesuai dengan harapan pelanggan.
Perspektif ini harus didesain secara rinci oleh seseorang
yang sangat
mengerti
misi
perusahaan.
Menurut
Yuwono
(2007,
p.
36)
ada
perbedaan
antara
pendekatan
tradisional
dan
Balanced Scorecard dalam perpektif proses bisnis internal, yaitu:
a.
Pendekatan tradisional mencoba untuk
mengontrol
dan
meningkatkan
proses
bisnis internal yang sudah ada, sedangkan
Balanced Scorecard mencoba
untuk
mengenal
semua
proses
yang
perlu untuk
mendukung
kesuksesan
strategi
perusahaan meskipun prosesnya belum berjalan.
b. Sistem
pengukuran
performa
hanya
berfokus
pada
bagaiman
menyampaikan
produk dan layanan dengan cara pendekatan tradisional. Sementara, Balanced
Scorecard meletakkan proses inovasi dalam perspektif proses bisnis internal.
Kaplan, et al (2000, p. 83-92)
membagi proses bisnis internal menjadi tiga proses
bisnis
yang
dapat
dilihat
pada
Gambar
2.6
Perspektif
proses
bisnis
internal
Model Generik Value Chain sebagai berikut:
a.
Inovasi
Dalam proses
ini,
unit bisnis
melakukan
riset
untuk
mencari
kebutuhan
laten
pelanggan dan
menciptakan produk dan
layanan
yang
mereka perlukan. Proses
inovasi
biasanya
dilakukan
oleh
departemen
Research
and
Development,
|