35
atau abu-abu. Meskipun kedua warna terakhir ini merupakan warna yang
umum dalam sebuah
perusahaan
karena
merupakan
simbol
daerah
yang
aman, tetapi warna ini bukanlah warna yang sangat baik untuk menarik
perhatian pelanggan. Pemilihan warna harus sesuai dengan kriteria dan image
perusahaan. Selain
itu pilihan
gaya
(styles)
yang
tepat
juga
tak
kalah
pentingnya. Perpaduan antara bentuk, warna dan elemen-elemen yang lain
membentuk berbagai
macam
gaya (styles) antara
lain
minimalis, ornamentalis,
dinamis dan statis. Sebagai contoh adanya hotel dengan bermacam-macam
gaya. Business
hotel tentunya berbeda dengan resort
hotel dari
pemilihan
warna, lokasi, furniture maupun gaya arsitekturnya.
2. Feel
Perasaan di sini sangatlah berbeda
dengan kesan sensorik karena hal ini
berkaitan
dengan
suasana
hati
dan
emosi jiwa seseorang. Ini bukan sekedar
menyangkut
keindahan, tetapi suasana
hati
dan
emosi
jiwa
yang
mampu
membangkitkan kebahagiaan atau bahkan kesedihan. Perusahaan Hallmark
adalah
contohnya.
Pada
saat
menjelang
Natal,
Hallmark
meluncurkan
iklan
TV yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang hampir tidak dapat
pulang berkumpul dengan keluarganya di hari Natal karena kendala salju yang
tebal.
Dia
akhirnya
dapat
mewujudkan keinginannya
pada
saat
adik
laki-
lakinya
mulai
menyanyikan Christmas Carols sehingga seluruh keluarga
merasa
bahagia
dapat
berkumpul
bersama.
Hallmark
mampu
menyampaikan
feel Natal sebagai momen untuk berbagi kasih bersama
seluruh anggota
keluarga.
|