![]() 10
menggunakan indeks
n
pada
waktu-diskrit
sesaat
sabagai
variabel
bebas,
nilai
sinyal
menjadi
suatu
fungsi
variabel
integer
(yaitu,
suatu
barisan
angka).
Jadi
sinyal
waktu-
diskrit
dapat
digambarkan
secara
matematis dengan
suatu
barisan
bilangan
riil
atau
bilangan kompleks.
Untuk
menegaskan sifat alamiah
waktu-diskrit dari
sinyal, kita akan
menunjukkan suatu
sinyal
seperti
itu dengan x(n) sebagai
ganti
x(t).
Jika
waktu sesaat t
n
adalah
ruang
yang
sama
(dengan
kata
lain,
t
n
=
nT),
notasi
x(nT)
juga
digunakan.
Sebagai contoh, barisan
x(n) = { 0,8
n
, jika n
0 // 0, yang lainnya }
Dalam aplikasi ini, sinyal waktu-diskrit dapat muncul dengan dua cara:
1. Dengan
memilih
nilai-nilai suatu sinyal analog pada waktu diskrit sesaat. Proses
ini
dinamakan
pencuplikan. Seluruh
instrument
pengukuran yang
mengambil
pengukuran pada
selang
waktu reguler
memberikan sinyal
waktu-diskrit. Sebagai
contoh,
sinyal
x(n)
pada
gambar 2.2
dapat diperoleh
dengan
pencuplikan sinyal
analog x(t) = 0,8
t
, t
0 dan x(t) = 0, t < 0 sekali setiap detik.
2. Dengan mengumpulkan sebuah variabel melalui periode waktu tertentu. Sebagai
contoh,
perhitungan
jumlah
nada-nada
sama
dalam
suatu
komposisi,
atau
merekam ketukan drum pada suatu permainan.
2.2.2. Sinyal
Bernilai
Kontinu Versus
Nilai
Diskrit
Nilai-nilai
sinyal
waktu-diskrit dapat
menjadi
kontinu
atau
diskrit.
Jika
suatu
sinyal
diambil
dengan
seluruh
nilai
yang
mungkin dengan
interval
terbatas
atau
tak
terbatas,
hal
itu
dikatakan
menjadi
sinyal
bernilai-kontinu.
Alternatifnya,
jika
sinyal
|