![]() 22
?
??????
(Kemarin
saya
bertemu
dengan
tuan
yang
bernama
Watanabe.
Orang
itu kata
Ayah teman lamanya). (Kinsui et.al, 1989:41).
Pendapat Kinsui et.al
(1989)
di
atas
yaitu bahwa selain
menggunakan konotoki
?????, bisa juga
menggunakan sonotoki?????. Hanya saja pada saat
memakai
sonotoki
?????
memberikan
kesan
yang
bersifat
objektif
dan
biasa,
jika
dibandingkan
dengan
menggunakan
konotoki?????, juga
pernah
dikutip
oleh
Kazuyoshi
(1995:621)
di
dalam
buku
yang
berjudul
Nihongo
Ruigi
Hyougen
no
Ge,
yang
menyatakan
bahwa
batasan
penggunaan
kata
ganti
tunjuk
bentuk
ko dan
so
yang
muncul
dalam
suatu
kalimat
maupun
percakapan pun,
tentu
saja
harus
melibatkan
perasaan
yang
dihubungkan dengan objek
yang
ditunjuk oleh
si
pembicara. Singkatnya
ketika
menghadapi objek
yang
bersifat
objektif
atau
bersikap
netral
bisa
menggunakan
kata
ganti
tunjuk bentuk
so,
sedangkan ketika
menghadapi objek
yang bersifat
subjektif
atau
tidak
netral,
bisa
digunakan
kata
ganti
tunjuk
bentuk
ko.
Bisa
tidaknya
bentuk-bentuk kata
ganti
tunjuk
tersebut,
digunakan
benar-benar
terserah
apa
kemauan
dari si pembicara.
Pengertian objektif
menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(1994),
yaitu
mengenai
keadaan
yang
sebenarnya
tanpa
dipengaruhi
oleh
pendapat
atau
pandangan
pribadi.
Sedangkan pengertian
subjekif
yaitu
mengenai
atau
menurut
pandangan
(perasaan sendiri).
???
??
??
????
???
????
??
??
????? ? ?
??
5. ?????????????????????????? ????????
????(Kinsui et.al, 199:45)
Terjemahan :
Di dalam sebuah percakapan, khususnya dalam bentuk perintah, permintaan, ajakan kata
tunjuk bentuk ko dalam Bunmyakushiji sulit untuk digunakan.
Contoh :
|