24
shirozake
(dibuat
dengan
beras
ketan
dan
sake).
Boneka-boneka dalam
festival
modern
adalah
kombinasi
dari
katashiro
(korban
dari
ritual
penyucian), dan
boneka-boneka hina
yang terbuat dari kertas dimana dijadikan
mainan oleh anak-
anak
perempuan pada
zaman
Heian.
Festival
ini
juga
disebut
Joshi
no
Sekku,
Momo no Sekku, dan Sangatsu Sekku.
Sejarah Hinamatsuri
pada awal mulanya berasal dari zaman Heian. Seperti yang
tertulis pada artikel http://www.ningyo-kyokai.or.jp/
????
???
???? ??? ????
??
??
?????????????????????(? 1000
??)????
??
??
?
????????
??
??
????????????????????????????????
????
????
???
????? ?
?
???
??
??
??????????(??????? ? ?????????????
???
?????
??
????
??
???? ? ????????????????????????????
Sejarah Hinamatsuri
sangat tua, dimulai dari pertengahan zaman Heian (794-
1192) kira-kira 1000 tahun yang lalu. Pada bulan tiga, orang-orang mengadakan
upacara untuk memohon agar terhindar dari segala macam penyakit. Orang-
orang ini mengundang ahli nujum untuk berdoa kepada Dewa Langit dan Bumi
dengan mempersembahkan makanan dan memindahkan hal-hal buruk dari tubuh
kedalam boneka, lalu menghanyutkannya ke sungai.
Pada
zaman
Heian
inilah
festival
Hinamatsuri
untuk
pertama kalinya
diselenggarakan di
Jepang.
Tradisi
mengusap-usapkan
boneka
ke
tubuh
sendiri
mempunyai
tujuan
untuk
memindahkan hal-hal
buruk
yang
ada
pada
tubuh
seperti
penyakit
supaya
berpindah
ke
boneka,
lalu
menghanyutkan boneka
yang
telah
diusap-
usap
itu
ke
sungai
disebut
dengan
nagashibina.
Tradisi
ini
dilakukan
oleh
masyarakat
Jepang pada zaman Heian ( Inoue, 2003 ).
Selanjutnya pada pertengahan zaman Heian, permainan Hiina sangat
populer di kalangan anak
gadis bangsawan. Hiina disini disebut sebagai boneka. Mereka
bermain
boneka
dari
kertas
yang
menyerupai peralatan
rumah
tangga,
istana,
dan
perlengkapan lainnya untuk
menggambarkan kehidupan di
istana pada
masa
itu. Hal
ini
|