Home Start Back Next End
  
10
untuk digolongkan menjadi satu agama, bahkan
untuk sebagai satu
sistem kepercayaan.
Kepercayaan
primitif
yang
dimaksud
adalah
praktek-praktek
yang
berkaitan
dengan
jiwa-jiwa, roh-roh, hantu-hantu, dan sebagainya.
Dalam bentuk
ini
Shinto
mirip dengan kepercayaan Taoisme di
Cina,
yang
juga
diperkenalkan
di
Jepang
bersamaan
dengan
masuknya
Konfusianisme. Taoisme
adalah
kepercayaan berdasarkan keyakinan
pada
tenaga-tenaga
gaib
yang
ada
di
alam.
Orang
Jepang
tidak
menganggap agama
adalah
sesuatu
yang
ekslusif,
sehingga
mereka
tidak
peduli
pada
perbedaan-perbedaan
yang
ada
antara
agama
yang
satu
dengan
agama
lain.
Perbedaan yang
paling
tidak
jelas,
yaitu
antara
agama
Shinto
dan
Budha.
Namun,
masyarakat Jepang
menganggap bahwa perbedaan-perbedaan
itu
tidak
penting sehingga
mereka
tidak
terlalu
peduli.
Jika
pada
akhirnya
mereka
mengetahuinya, itu
pun
berkat
upaya pemerintah Meiji untuk membedakannya (Danandjaja,1997:164).
Pada
permulaan
zaman
modern,
pemerintah
Meiji
telah
berusaha
memisahkan
dua
agama
itu,
dengan
membuat
Shintoisme menjadi
agama
negara,
dan
menjadikan
kaisar
sebagai
pendeta
tertingginya. Namun,
pemisahan
tersebut
tidak
pernah
tuntas
dalam
pemikiran rakyat
sehingga
unsur-unsur
dari
penyatuan Shinto
-
Budha
masih
tampak hingga saat ini. (Befu, 1981:95-96).
Masyarakat
Jepang
kebanyakan
menganut
dua
kepercayaan, yaitu
Shinto
dan
Budha. Agama
Budha pertama kali diperkenalkan di
Jepang oleh orang Korea dan
Cina
sekitar
abad
ke
8
Masehi.
Kedua
kepercayaan
tersebut
mempunyai
dasar
kepercayaan
yang
sama
tentang
makhluk
hidup
dan
dunia.
Agama
Budha
mempunyai kepercayaan
bahwa
Shinto
mempunyai
Tuhan
yang
berbeda
yang
disebut
“Kami”. Sedangkan
keberadaan Agama
Budha
di
Jepang
sendiri,
selalu
memiliki
anggapan
bahwa
mereka
selalu dimanefistasi oleh bermacam-macam dewa dan Bodhisattvas ( Robinson, 2001 ).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter